Bentengpos.id – LSM LIDIK DPW Bengkulu mempersoalkan proyek peningkatan jalan Desa Tanjung Raman, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, yang diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.
Proyek ini memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 8 miliar dengan pelaksana CV. Rafflesia Teknik Sentosa.
Berdasarkan papan informasi, kontrak proyek tertanggal 12 Februari 2024. Namun, papan informasi tersebut tidak mencantumkan konsultan pengawas serta volume pekerjaan, yang menimbulkan pertanyaan dari publik.
Sekretaris LSM LIDIK DPW Bengkulu, Dodi Wijaya, mengungkapkan sejumlah temuan dugaan penyimpangan di lapangan.
“Dari pekerjaan awal seperti penggunaan batu pada bronjong penahan tanah, teknis pengaspalan, hingga pembuatan siring di bahu jalan, semua diduga tidak sesuai spesifikasi,” jelasnya.
Dodi juga menyoroti kondisi proyek setelah selesai dikerjakan.
“Setelah finishing, terlihat beberapa bagian aspal mulai mengelupas, dan siring di bahu jalan sudah rusak meski baru hitungan bulan usai pengerjaan,” tegasnya.
Hal ini, menurut Dodi, mengindikasikan pelaksana proyek belum sepenuhnya melaksanakan kewajiban sesuai kontrak, sementara pihak Dinas PUPR, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan konsultan pengawas diduga tidak cermat dalam pengawasan.
LSM LIDIK mendesak pihak terkait untuk bertanggung jawab dan segera mengambil langkah perbaikan.
“Kami meminta transparansi dari Dinas PUPR Bengkulu Tengah dan pelaksana proyek untuk menjelaskan permasalahan ini secara terbuka kepada publik,” tambah Dodi.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas PUPR Bengkulu Tengah maupun CV. Rafflesia Teknik Sentosa terkait dugaan penyimpangan tersebut.
Pihak LSM LIDIK berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kasus ini demi memastikan dana publik digunakan secara maksimal dan sesuai peraturan.
