Euforia IHSG Berlanjut, Tembus 7.300
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan kinerja positif dengan menembus level 7.300 pada perdagangan Jumat (10/2/2023). Penguatan ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk meredanya kekhawatiran global dan sentimen positif dari dalam negeri.
IHSG ditutup pada posisi 7.322,76, naik 0,42% atau 31,16 poin dari penutupan sebelumnya. Penguatan tersebut terjadi di tengah volume perdagangan yang mencapai 24,1 miliar saham dengan nilai transaksi Rp12,9 triliun.
“Penguatan IHSG hari ini didukung oleh meredanya kekhawatiran inflasi global, serta sentimen positif dari dalam negeri, terutama terkait dengan pemulihan ekonomi,” kata analis pasar saham Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta.
Nafan menambahkan, penguatan IHSG juga didukung oleh aksi beli saham-saham lapis kedua yang mengalami kenaikan signifikan. Saham-saham tersebut antara lain BBCA (Bank BCA), BBRI (BRI), dan TLKM (Telkom).
Selain itu, sentimen positif juga datang dari data ekonomi dalam negeri yang menunjukkan pemulihan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,01% pada kuartal IV-2022, lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 4,96%.
“Pertumbuhan ekonomi yang membaik memberikan optimisme bagi pelaku pasar, bahwa kondisi perekonomian Indonesia akan terus membaik,” ujar Nafan.
Sementara itu, Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan bahwa IHSG masih memiliki potensi untuk menguat lebih lanjut. Hal ini didukung oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang solid dan aliran dana asing yang terus masuk ke pasar saham Indonesia.
“IHSG berpotensi menguat hingga ke level 7.400-7.500 dalam waktu dekat. Namun, perlu diwaspadai potensi aksi ambil untung yang dapat mengoreksi IHSG sementara waktu,” kata Hans.
Lebih lanjut, Hans menyarankan investor untuk tetap selektif dalam memilih saham yang akan dibeli. Menurutnya, saham-saham dari sektor perbankan, telekomunikasi, dan konsumer masih berpeluang untuk memberikan return positif.