AS Deteksi Peluncuran ‘Senjata Luar Angkasa’ Rusia
Washington, D.C. – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekhawatirannya setelah mendeteksi peluncuran “senjata luar angkasa” Rusia di orbit yang sama dengan satelit milik pemerintah AS.
Juru bicara Pentagon Pat Ryder pada Jumat (25/5/2024) menjelaskan, “Rusia telah meluncurkan satelit ke orbit bumi rendah, yang kami perkirakan sebagai senjata serangan balik luar angkasa yang berpotensi menargetkan satelit lain di orbit yang sama.”
Satelit Rusia tersebut diluncurkan pada 16 Mei 2024, dan pemerintah AS terus memantau situasi di orbit sambil bersiap melindungi kepentingannya di luar angkasa.
“Kami memiliki tanggung jawab untuk selalu siap melindungi dan mempertahankan wilayah kami, termasuk wilayah luar angkasa, serta memastikan dukungan tanpa gangguan untuk pasukan kami,” tegas Ryder.
Pemerintah Rusia melalui juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak mengomentari kabar peluncuran senjata luar angkasa tersebut. Ia menyatakan, “Kami bertindak sesuai dengan hukum internasional, tidak melanggar apa pun, dan telah berulang kali mengusulkan pelarangan senjata di luar angkasa.”
Peskov menambahkan, “Sayangnya, inisiatif kami terus ditolak, termasuk oleh AS.”
Tuduhan Saling Lempar
Moskow menuduh AS membangun persenjataan di luar angkasa, merespons penolakan Gedung Putih terhadap mosi Rusia di PBB untuk melarang pengembangan senjata di antariksa.
“Mereka menunjukkan prioritas sesungguhnya mereka di luar angkasa bukanlah menjaganya bebas dari persenjataan, tetapi menempatkan senjata di sana dan menjadikannya area konfrontasi militer,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Dalam beberapa bulan terakhir, negara-negara dengan kekuatan militer dan teknologi antariksa saling melontarkan tuduhan pembangunan persenjataan di luar angkasa. AS memveto inisiatif Rusia untuk melarang senjata di luar angkasa, sementara inisiatif Rusia diblokir oleh AS, Inggris, dan Prancis.
Robert Wood dari AS menuduh proposal Rusia sebagai taktik pengalihan. “Senjata Rusia yang baru diluncurkan kemungkinan mampu menyerang satelit lain di orbit bumi rendah,” ujarnya.
Perjanjian Luar Angkasa
Meski suasana di luar angkasa memanas, AS dan Rusia memiliki Perjanjian Luar Angkasa 1967 yang melarang peluncuran objek pembawa senjata nuklir atau pemusnah massal lainnya ke orbit.
Hubungan AS dan Rusia dalam pengelolaan luar angkasa selama ini cenderung positif, terutama terkait kerja sama dalam misi antar-jemput astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).