Bentengpos.id – Polres Bengkulu Tengah pada Senin, 14 Juli 2025, memberikan klarifikasi resmi terkait insiden penyerangan terhadap personel kepolisian yang terjadi saat pelaksanaan Operasi Patuh Nala 2025.
Seorang pria berinisial SA (30), warga Padang Nangka, Kota Bengkulu, berhasil diamankan setelah melakukan perlawanan dan mengancam petugas.
Insiden ini bermula ketika personel Polres Bengkulu Tengah hendak melakukan pemeriksaan terhadap SA dalam rangkaian Operasi Patuh Nala 2025.
Namun, SA justru menunjukkan perlawanan, bahkan sempat mengancam petugas menggunakan senjata tajam.
Pelaku kemudian mencoba melarikan diri ke area perkebunan di sekitar lokasi kejadian.
Berkat kesigapan dan profesionalisme tinggi dari anggota di lapangan, SA berhasil diamankan tanpa menimbulkan korban jiwa.
Saat ini, pelaku tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bengkulu Tengah untuk mendalami motif dan latar belakang tindakannya.
Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP Totok Handoyo, S.I.K., menegaskan bahwa tindakan pelaku merupakan bentuk perlawanan terhadap petugas yang sedang menjalankan tugas negara dan akan ditindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk ancaman atau kekerasan terhadap anggota Polri yang sedang bertugas. Tindakan tegas dan terukur telah kami ambil demi menjaga keselamatan personel dan masyarakat sekitar,” ujar Kapolres.
Polres Bengkulu Tengah juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Pihak kepolisian mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.
