“Ex-Pendiri GOTO Undur Diri, Ada Gelombang Hengkang di Raksasa Teknologi Indonesia”

Eksodus Elit Tekno: Pendiri GOTO Tinggalkan Panggung, Gelombang Hengkang Menerjang

Hengkangnya Pendiri GOTO dari Manajemen

Jakarta – Berbagai perubahan signifikan terjadi di perusahaan teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO). Seluruh pendiri perusahaan, yang juga pemegang saham dengan hak suara multipel, telah meninggalkan jajaran manajemen GOTO.

Terbaru, William Tanuwijaya dan Melissa Siska Juminto, pendiri Tokopedia, meninggalkan jabatan mereka sebagai Komisaris dan Direktur GOTO. Masa jabatan mereka tidak diperpanjang.

Bersamaan dengan itu, Andre Soelistyo, sosok penting di balik merger Gojek dan Tokopedia serta mantan Direktur Utama GOTO, juga mengundurkan diri dari dewan komisaris perusahaan. Sebelumnya, Kevin Aluwi juga telah mundur dari jajaran manajemen GOTO tahun lalu.

Keempat sosok ini, William, Melissa, Andre, dan Kevin, berperan penting dalam pendirian dan pengembangan Gojek, Tokopedia, dan GOTO. Mereka memiliki saham seri B yang memberikan hak suara 30 kali lebih besar dari saham biasa.

Sebelumnya, Nadiem Makarim, pendiri Gojek yang kini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, telah meninggalkan posisi penting di Gojek. Leontinus Alpha Edison, pendiri Tokopedia, dan Setiawan Aluwi, ayah Kevin, juga telah hilang dari jajaran pemegang saham GOTO.

Pemegang Saham dan Manajemen Tersisa

Per 30 April 2024, Andre, Kevin, William, dan Melissa masih tercatat sebagai pemegang saham pengendali GOTO. Andre dan Kevin memiliki saham seri B melalui PT Saham Anak Bangsa (SAB).

Struktur manajemen GOTO saat ini antara lain:

* Komisaris Utama: Agus D.W. Martowardojo
* Komisaris Independen: Marjorie Tiu Lao, Robert Holmes Swan, Dirk Van den Berghe
* Komisaris: Wishnutama Kusubandio, Winato Kartono
* Direktur Utama: Patrick Walujo
* Wakil Direktur Utama: Thomas K. Husted
* Direktur: Pablo Malay, Wei-Jye Jacky Lo, Hans Patuwo, Catherine Hindra Sutjahyo, Nila Marita

Analisis

Cheril Tanuwijaya, Head of Research Mega Capital Sekuritas, memandang perubahan figur sentral di GOTO sebagai suksesi yang wajar dalam transisi dari perusahaan rintisan menjadi raksasa teknologi. GOTO tengah menuju status yang lebih matang.

Dengan dekonsolidasi Tokopedia dari GOTO, GOTO kini fokus pada bisnis on-demand service dan fintech. Di bawah kepemimpinan Patrick Walujo, GOTO diklaim lebih fokus dan memiliki peta jalan yang jelas menuju profitabilitas.

Dalam satu tahun terakhir, GOTO Finansial telah mencapai nilai outstanding balance pinjaman tunai dan BNPL sebesar Rp 2,7 triliun. Segmen On-Demand Services (ODS) juga menunjukkan perbaikan profitabilitas dengan EBITDA positif sebesar Rp 166 miliar pada kuartal I-2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *