Bentengpos.id – Piala Gubernur Liga Basket tahun 2024, yang dalam perayaannya dibagi menjadi empat seri, saat ini memasuki Seri 4 di Bengkulu Utara.
Kompetisi ini mencakup tim dari Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Muko-Muko, dengan final yang direncanakan di Kota Bengkulu.
Namun, pada Senin, 2 September 2024, setelah upacara pembukaan, muncul isu terkait etika yang melibatkan salah satu oknum wasit.
Wasit tersebut diduga memberikan peringatan tidak pantas kepada pelatih tim Bengkulu Tengah terkait masalah legalitas pemain.
Dalam percakapan tersebut, wasit mengungkapkan bahwa pemain yang dibawa oleh pelatih RD sudah pernah bermain di Seri 1 dan seharusnya tidak bisa bermain lagi di seri berikutnya.
“Kasih tau dengan pelatih Bengkulu Tengah atas nama RD, pemain yang dibawa RD itu sudah pernah main di Seri 1 dan tidak bisa lagi main di seri lain, karena aku tahu semua isi pemainnya itu. Dari pada nanti kena dis, lebih baik dikeluarkan,” ungkap wasit tersebut dalam percakapan yang terjadi usai upacara pembukaan.
Sekretaris Perbasi Benteng, Debby Agust Jointo, menjelaskan bahwa pemain-pemain yang tergabung di tim Bengkulu Tengah adalah pemain putra dari Kota Bengkulu.
Menurut juklak dan juknis Seri 1 di Kota Bengkulu, pemain yang sudah terdaftar dalam satu kategori tidak boleh bermain di kategori yang lain.
“Disini hanya meminta agar wasit dapat menjalankan tugas sesuai dengan topuksi fungsi dan tanggung jawab mereka,” tegas Debby.
Sementara itu, Emil Reza Satya, melalui Ketua Wasit Leo, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti insiden tersebut.
“Akan kita tindaklanjuti supaya tidak ada kesalahan lagi dalam even selanjutnya. Kami selaku wasit meminta maaf atas kejadian ini,” ujar Leo.